by windy
(penulislepas@yahoogroups.com)
Dear You... Sudahkah kau tenang disana? Kedinginankah kamu?kelaparankah? Masihkah kamu bertahan? Sudah kah kau tergilas, mati dan tenggelam? Atau kaukah itu yang telah berhasil menggilas dunia?
Jika berkenan, beri aku petunjuk untuk menjadi berani, atau setidaknya ajari aku cara bertahan diluar sana. Didunia yang belum aku kenal betul. Atau jika tidak terlalu memberatkan kirimi aku undangan untuk bergabung dalam duniamu.
Karena duniaku tak lagi aman, duniaku tidak lagi nyaman. Karena tempat ku bersandar dan bercerita tentang dunia seperti bosan sudah. Sahabat sahabatku juga seperti hilang atau sengaja menghilang.
Aku ingin pergi dari sini, kepompongku tak lagi menyisakan hangat. Semua terasa dingin dan beku. Biarkan aku keluar, jika harus hancur biarlah aku meng-abu. jangan tanggung dengan menjadi hitam meng-arang.
Tapi lagi lagi kau benar. Akulah pengecut yang ingin menjadi pahlawan. Aku pecundang yang bermimpi menaklukan dunia. Tertawa saja. Tidak akan aku sakit hati atau mendendam, karena aku sendiri sedang berusaha menertawakan hidup yang selalu menjadikan aku lelucon.
hmm.....
Aku hanya butuh satu tiang, tidak harus besar tidak mesti tinggi. Aku cukup tau diri. Pinjami aku yang kecil dan memadai. Akan ku bangun istanaku sendiri. Atau berikan aku selahan sampah biar aku berkubang sekalian disana. Jika menurutmu aku tak pantas dapat yang layak....
Kabari aku secepatnya
comment:
surat ini lagi pas banget nih dengan keadaanku saat ini..Huhu..cuman emang sih kata-katanya rada berat buatku, ada yang berlebihan.
But for this time..it's fit me
ima kamu dimanaaaa?
Loh koq mencari diri sendiri?
Begini, dirimu adalah sahabat terbaikmu..bukan?
Mungkin di kepribadianku yang satunya lagi ada kepribadian yang lebih tegar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment