Tuesday, February 20, 2007

Omprengan, ojek & debu

Di awali dengan sarapan pagi yang indah. Nasi goreng dengan smoked beef plus telur mata sapi, secangkir teh tarik terbaik dari Myanmar. Hmm, ready abis deh menghadapi kursus tata busana dan rentetan kegiatan hari ini.


Kenyataan:
07.00
Mobil lagi di bengkel, plan A, naik taksi sampai cikini.
Uang tinggal sisa 45ribu sajah, tidak mencukupi argo bekasi-cikini.

07.15-07.33
Minta ongkos tambahan? Silahkan mengantri di ATM kira-kira 5 orang.

07.33-07.35
Pikirkan, ada omprengan arah Kuningan. Lumayan menghemat 70ribu. Gimana ya..taxi-praktis-mahal..omprengan-irit? ok, last option sounds alright

07.35-08.00
Akhirnyaa..setelah nunggu-nunggu, si angkot ilegal ini jalan juga

08.00-09.10
Perjalanan dari tol jatibening-kuningan dengan posisi duduk didepan - yang kata pak kenek muat berdua- ternyata sangat melelahkan. Berhimpitan ditengah pak supir yang sibuk mindahin gigi dan wanita mungil berpakaian kerja yang asyik dengerin mp3 player-nya. Aku merasa sangat kesempitan. Ya ampun seluruh paha bagian kanan-ku terasa ngilu menahan beban agar selalu ke kiri. Omprengan bebas AC, injakan rem per-satu meter, angin luar yang panas dan gerah, membuat mataku beratttt. Aku paling benci menahan kantuk.

09.10-09.25
Rencana semula turun di TBI kuningan, urung setelah melihat deretan ojek motor yang mangkal di perempatan kuningan. Ah kenapa tidak naik ojek dari sini saja, pikirku. Lebih cepat, murah dan praktis. Ya sudahlah, aku langsung minta diturunkan segera. Si wanita mungil tampak lega. Pilihanku jatuh pada supir ojek yang sudah lumayan bapak-bapak.
Widihh, ternyata helm khusus penumpang berwarna shocking pink. Apa tidak terlalu matching dengan bajuku? pikirku malu. Aku benci kebetulan yang norak begini. Berpacu dengan waktu, kusingkirkan pikiran bodohku, dan membiarkan diriku tampak bodoh. Semoga tidak ada yang mengenaliku di jalan. Aku sangat menyala.


for GIRLS
TIPS NAIK OMPRENGAN:
- Datanglah lebih awal, sehingga kamu dapat memilih duduk di baris kedua dan bebas u/ tidur
- Hindari duduk berdua di depan, kecuali kamu sangat sangat mungil
- MP3 player is a MUST
- Siapkan uang pas, sehingga kamu tidak perlu kembalian uang logam pecahan 500perak
- Hindari duduk di bagian paling belakang, selain tidak nyaman, biasanya kamu terpaksa berhadapan-hadapan dengan penumpang lain yang belum tentu enak dilihat
- Bila memang nasib-mu kurang beruntung dan terpaksa duduk berdua di paling depan, sebaiknya kamu membawa kopi, agar kamu dapat berkonsentrasi menjaga keseimbangan tubuhmu. Tidak jatuh ke penumpang di kiri, ataupun menutupi gigi persneling dengan paha
kanan-mu.
- Tidak dianjurkan membawa tas yang sangat besar, seperti tas hitam Susan Budihardjo - dengan bentuk seperti tas hendak menginap keluar kota -

TIPS NAIK OJEK:
- Pilihlah supir ojek yang tampak baik dan berusia lanjut
- Jangan langsung meng-iyakan harga yang mereka pasang
- Setidaknya tawar hampir separuhnya, baru setujui bila sopir tampak keukeh
- Kecepatan tidak berpengaruh, makin tua, makin gesit
- Namun perpeganglah erat pada pak sopir, motor ojek cenderung berani mati
- Hindari helm yang tampak kurang aman
- Hindari helm dengan warna yang cukup mencolok apalagi terlalu matching atau kamu akan terlihat seperti sedang diantar sekolah oleh bapak-mu, sambil mengenakan helm kesayanganmu
- Siapkan karet rambut bagi yang berambut panjang. Bila bentuk helm membekas di
rambut-mu, ikatlah rambutmu segera
- Siapkanlah jaket. Sangat berguna untuk menutupi baju-mu yang terlalu modis
- Hal terbaik yang bisa kamu siapkan adalah membawa semacam jas hujan. Sudah beragam bentuknya dari yang menutupi sampai sangat melindungi. Bisa dilipat sangat kecil koq

Tips ini berdasarkan pengalaman. Boleh di tes bila perlu.

No comments: